DIBALIK AWAN
Di balik awan
Ku menunggu itu datang.
Ku tatap langit berharap itu terjadi.
Berharap dan terus berharap
Mimpi kecil yang masih berada di balik awan.
Agar awan itu pindah dan mimpiku bisa jadi kenyataan
Ku menunggu itu datang.
Ku tatap langit berharap itu terjadi.
Berharap dan terus berharap
Mimpi kecil yang masih berada di balik awan.
Agar awan itu pindah dan mimpiku bisa jadi kenyataan
Terlalu konyol ku katakan tetapi itulah kenyataanya. Ku
bernama Nur Faida, bisa di panggil faida. Aku ingin sekali mimpi kecilku itu
terwujud sebari ku menunggu sejak kecil sampai kelas 3 SMP sekarang. Entah
kenapa, aku ingin sekali itu terwujud dan sekarang mimpi kecilku itu menjadi kenyataan.
Hari jumat sepulang sekolah, ku pandang langit yang bersahabat denganku. Ku berlari secepat mungkin karena ku tak mau temanku ninda memelukku dan aku tak mau menjadi kue bercampur kopi. Begitulah masa remaja menurutku, setiap ada teman kita yang ulang tahun pasti ujung – ujungnya orang yang berulang tahun itu akan ditaburi maupun di lempari dengan terigu , air dan telur maka menjadilah kue dan di berikan juga kopi.Ku beruntung sekali, aku tidak terkena semua itu dan kami sekelas perempuan semuanya pergi kerumah ninda.
Saat ku lihat Ninda , ada rasa iri diriku. Sejak kecil ulang
tahunku tidak pernah dirayakan oleh teman – temanku semua, ku memang pernah
dirayakan ulang tahunku tapi aku hanya 1 kali itupun ku sama keluarga ajah. Ku
ingin sekali ulang tahunku dirayakan oleh teman – teman semua, aku selalu
menunggu sampai sekarang ini. Ku fahami itu bahwa tanggal lahirku 3 Agustus
1998 jadi ulang tahunku sulit untuk dirayakan karena pada bulan kelahiranku itu
adalah bulan ramadhan tetapi ku ingin sekali itu di rayakan walau ditunda
waktunya.